Senin, 10 Januari 2011

Salat Tahajud

SALAT TAHAJUD

A.  PENGERTIAN
Salat tahajud adalah salat sunah muakad (sangat dianjurkan)  dilakukan pada waktu malam hari, dengan jumlah rakaat minimal dua rakaat dan maksimal tidak terbatas. Salat tahajud dilakukan setelah salat Isa sampai terbit fajar  dan dengan syarat sudah tidur terlebih dahulu.
Diantara waktu malam antara salat ‘isa sampai terbit fajar dapat diklasifikasikan menjadi  tiga bagian, diantara tiga bagian itu ada waktu yang lebih dan sangat  utama, yaitu dengan pembagian :
1.    Sepertiga malam pertama; waktu ini adalah waktu yang utama, berada antara pukul 19.00 WIB sampai dengan sekitar pukul 22.00 WIB.
2.    Sepertiga malam kedua; ini adalah waktu yang lebih utama, Waktu ini ada pada sekitar pukul 22.00 WIB sampai dengan pukul 01.00 WIB.
3.    Sepertiga malam ketiga; pada waktu ini adalah waktu yang sangat utama jika dibandingkan dengan waktu-waktu yang lain. Waktu ini ada pada sekitar pukul 01.00 sampai dengan pukul 04.00 WIB atau sekitar sudah hamper masuk waktu salat subuh.

B.  TATA CARA SALAT TAHAJUD
Salat tahajud dilakukan sama dengan salat yang lain pada umumnya, hanya saja yang sangat membedakan salat tahajud dengan salat yang lain adalah pada niatnya dan dilakukan setelah tidur malam hari, adapun lafal niat salat tahajud adalah sebagai berikut :

Ushalli sunnatat tahajudi rak’ataini lillahi ta’ala ……. Allahu akbar.

Artinya : Saya niat salat tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala …. Allahu akbar.

Setelah selesai salat tahajud, kemudian berdoa memohon kepada Allah Swt, doa setelah salat tahajud dianjurkan mengambil dari ayat-ayat dalam al Qur’an, misalnya ;

Rabbana aatinaa fiddunya khasanah wafil aakhirati khasanah waqinaa ‘adzaa bannaar

Artinya : ya Allah tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akherat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.

Dapat juga berdoa sesuai dengan apa yang senantiasa Rasulullah lakukan, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari r.a bahwa ketika setelah selesai bertahajjud Rasulullah SAW  senantiasa berdoa denngan membaca doa sebagai berikut :

Allahumma lakal hamdu anta qayyimussamaawaati wal ardi waman fiihin, walakal hamdu laka mulkus samawaati wal ardli waman fiihinn, walakal hamdu nuurus samaawaati wal ardhi, walakal hamdu antal haqqu, wawa’dukal haqqu, walqaauka haqqun, waqauluka haqqun, wajannatu haqqun, wannaaru haqqun, wanna biiyuuna haqqun, wanabiyyuuna Muhammadun sallallaahu ‘alaihi wasallama haqqun, wasaa’atu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wabika amantu wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wabika khashamtu, wailaika hakamtu, faghfirlii ma qaddamtu, wamaa akhartu wamaa asrartu, wamaa a’lantu antal muqaddimu wa antal muakhiru laa ilaaha illaa anta aulaaa ilaaha ghairuka wala haula walaa quwata illaa billaah.

Artinya : “ya Allah, bagi Mu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. Bagi Mulah segala puji, Engkau raja penguasa langit dan bumi. Bagi Mulah segala puji, Pemancar cahaya langit dan bumi. Bagi Mulah segala puji, Engkaulah yang haq, dan janji Mu adalah benar,  dan perjumpaan Mu itu adalah haq, dan firman Mu adalah benar, dan surge adalah haq, dan neraka adalah haq, dan nabi-nabi itu adalah haq benar, dan nabi Muhammad saw adalah benar, dan saat hari kiamat itu benar.
       Ya Allah … kepada Mulah kami berserah diri (bertawakkal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada Mulah kami rindu, dan kepada Mulah kami berhukum.
       Ampunilah kami atas kesalahan yang telah kami lakukan dan sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan yang terakhir. Tiada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul ‘alamin, tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah.”

Kemudian setelah doa tersebut dibaca, perbanyaklah membaca Istighfar kepada Allah Swt, adapun bacaan istighfar tersebut adalah sebagaimana yang lazim dibaca yaitu :

Astaghfirullahal ‘adhiim wa atuubu ilaih

Artinya: “Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kamipun bertaubat kepada Nya.”

Selanjutnya setelah serangkaian doa tersebut dibacakan, ketika akan kembali tidur, maka berbaringlah sembari  membaca Ayat Kursi dan dilanjutkan membaca QS. Al Ikhlash, QS. Al Falaq dan QS. An Nas.

C.   KEISTIMEWAAN SALAT TAHAJUD
Salat tahajud adalah salah satu salat sunah yang sangat dianjurkan oleh Allah Swt , sebagaimana firman- Nya yang ada pada QS. Al Isra : 79

Waminallaili fatahajjad bihii na filatallaka ‘asaa ayab’atsaka rabbuka maqaamamm mahmuudaa.

yang artinya :
“hendaknya engkau gunakan sebagian waktu malam itu untuk salat tahajud, sebagai salat sunah untuk dirimu, mudah-mudahan Tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang baik.”


Demikian uraian tentang salat sunah Tahajud, semoga bermanfaat bagi kita semua, amin.
Wallahu a’lam bishawaab.


Diolah dari berbagai sumber.

Kamis, 06 Januari 2011

SALAT WAJIB DAN SALAT SUNAH

I.    SALAT WAJIB
1.    Seorang muslim yang hendak melakukan shalat hendaklahberdiri tegak setelah masuk waktu shalat dalam keadaansuci dan menutup aurat serta menghadap kiblat dengan seluruh anggota badannya tanpa miring atau menoleh kekiri dan ke kanan. Kemudian berniat untuk melakukan shalat yang ia maksudkan di dalam hatinya tanpa diucapkan. 
     
2.    Kemudian melakukan takbiratul ihram, yaitu membaca Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya ketika takbir. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada atau di bawahnya, tetapi di atas pusar. Kemudian membaca do'a iftitah,lalu  ta'awwudz (a'udzubillahi minasy syaithanirrajim) dan basmalah, kemudian membaca Al-Fatihah dan apabila telah selesai  dia membaca aamiin. contoh salah satu do'a iftitah :

3.  "Allahu akbar kabiiraw walhamdulillaahi katsiiraw wasubhaanallaahi bukrataw wa-ashiilaa. Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fatharassamaawaati wal-ardla khaniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Innashalaatii wanusukii wamakhyaaya wamamaatii lillaahirabbil 'aalamiina laa syariika lahuu wabidzaalika umirtu wa-ana minal muslimiin."
     Surat Al fatihah :
"Bismillaahirrachmaanirraahiim."
"Alchamdulillaahi rabbil 'aalamiin.
Arrachmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin.
Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinashshiraathalmustaqiim.
Shiraathalladziina 'an'amta 'alaihim
qhairil maqhdluubi 'alaihim waladldlaallin"
"Aamiin"
4.  Kemudian membaca salah satu surat atau apa yang mudah baginya di antara ayat-ayat Al-Qur'an. misalnya surat Al-Ikhlash :

"Bismillaahirrachmaanirraachiim."
"Qulhuwallahu ahad. Allaahushshamad.
Lam yalid walamyuulad. Walam yakullahuu kufuwan ahad."

5.  Kemudian mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahunya lalu ruku' sambil mengucapkan ‘Allahu Akbar’.
     selanjutnya memegang dua lutut dengan kedua tapak tangan dengan meratakan tulang punggung, tidak mengangkat kepalanya juga tidak terlalu membungkukkannya, dan jari-jari tangannya hendaknya dalam keadaan terbuka.
 
6. Pada saat ruku', membaca  :
"Subhaana rabbiyal 'azhiimi wabihamdih" sebanyak tiga kali.
     artinya "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji kepadaNya".

7.  Kemudian bangkit dari ruku' seraya mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu sambil membaca :
"Sami'allaahu liman khamidah"
     artinya :"Allah Maha Mendengar orang yang memujiNya".

     sehingga tegak berdiri dalam keadaan i'tidal, kemudian membaca do'a :
"Rabbanaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wamil-umaasyi'ta min syai-in ba'd"
     artinya "Wahai Tuhan  kami, bagiMu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi serta sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki setelah itu"

8.  Kemudian sujud sambil mengucapkan Allahu Akbar, lalu sujud bertumpu pada tujuh anggota sujud, yaitu dahi (yang termasuk di dalamnya) hidung, dua telapak tangan, dua lutut dan ujung dua tapak kaki. Hendaknya diperhatikan agar dahi dan hidung betul-betul mengenai lantai, serta merenggangkan bagian atas lengannya dari samping badannya dan tidak meletakkan lengannya (hastanya) ke lantai dan mengarahkan ujung jari-jarinya ke arah kiblat.
       
9.  Kemudian membaca :
"Subhaana rabbiyal a'laa wabihamdih ", sebanyak tiga kali.
     artinya : "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji kepadaNya" 

10. Bangkit dari sujud sambil mengucapkan Allahu Akbar, kemudian duduk iftirasy, yaitu bertumpu pada kaki kiri dan duduk di atasnya sambil menegakkan telapak kaki kanan seraya membaca:
"Rabbiqhfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii
warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii"
       artinya: "Wahai Tuhanku ampunilah aku,kasihanilah aku,cukupilah kekuranganku,angkatlah (derajat)ku beririzqilah aku,beri petunjukla aku, sehatkanlah aku dan ma'afkanlah aku."

11.  Kemudian sujud lagi seperti di atas, lalu bangkit untuk melaksanakan rakaat kedua sambil bertakbir. Kemudian melakukan seperti pada rakaat pertama, hanya saja tanpa membaca do'a iftitah lagi. Apabila telah menyelesaikan rakaat kedua hendaknya duduk untuk melaksanakan tasyahhud. Apabila shalatnya hanya dua rakaat saja seperti shalat Subuh, maka membaca tasyahhud kemudian membaca shalawat Nabi shallallaahu alaihi wasallam, lalu langsung salam, dengan mengucapkan:
"Assalaamu 'alaikum warahmatullaah"
       yang artinya : "Semoga kesejahteraan dan rahmat Allah bagimu." Sambil menoleh ke kanan, kemudian mengucapkan salam lagi sambil menoleh ke kiri.

12.  Jika shalat itu termasuk shalat yang lebih dari dua rakaat, maka ketika selesai membaca tasyahhud. Salah satu bunyi tasyahhud :
"Attahiyyatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaayulillaah.
Assalaamu 'alaika ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wabaraakatuh.
Assalaamu 'alaina wa'alaa 'ibaadillaahishshaalichiin.
Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa-asyhadu anna Muchammadarrasuulullah.
Allaahummashalli 'alaa sayyidina  Muhammad".

       Kemudian bangkit berdiri sambil mengucapkan takbir dan mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu, lalu mengerjakan rakaat berikutnya seperti rakaat sebelumnya, hanya saja terbatas pada bacaan surat Al-Fatihah saja.

13.  Kemudian duduk tawarruk, yaitu dengan menegakkan telapak kaki kanan dan meletakkan telapak kaki kiri dibawah betis kaki kanan, kemudian mendudukkan pantat di lantai serta meletakkan kedua tangan di atas kedua paha. Lalu membaca tasyahhud, serta membaca shalawat kepada Nabi shallallaahu alaihi wasallam :
"Wa 'alaa aali sayidina Muhammad.
kamaa shallaita 'alaa sayidina Ibraahim wa'alaa aali sayidina Ibraahim.
Wabaarik 'alaa sayidina Muhammad wa 'alaa aali sayidina Muhammad
kamaa baarakta 'alaa sayidina  Ibraahim wa 'alaa aali sayidina Ibraahiim.
Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid"

       dan disunnatkan meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari empat hal berikut:
"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari siksa api Neraka,
siksa kubur, fitnah hidup dan mati,
dan dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."

14.  Kemudian mengucapkan salam :
"Assalaamu 'alaikum warahmatullaah"
       dengan suara yang jelas sambil menoleh ke kanan, lalu mengucapkan salam kedua sambil menoleh ke kiri.




II. SALAT SUNAH ISTIKHARAH
( Salat Minta Petunjuk )

A.      Tata Cara Doa dan Niat Shalat Istikharah

Shalat Istikharah sangat baik dilakukan sesudah lewat tengah malam disaat sunyi, supaya hati lebih khusyuk dalam mengemukakan permohonan kepada Allah.
1.      Lafaz Niat Shalat Istikharah :
“Ushalli Sunnatal Istikharaati Rak’ataini Lillahi Ta’aala..”
Artinya : Aku niat shalat sunnat istikharah 2 rakaat karena Allah Ta’ala..

- Rakaat pertama :
Baca surah Al-fatihah dan surah Al-kafirun
- Rakaat kedua :
Baca surah Al-fatihah dan surah Al-ikhlas

   Selepas salam, bacalah doa yang disarankan dalam istikharah, mintalah petunjuk atas apa yang diragukannya.

2.      Doa setelah Shalat istikharah :
Setelah selesai solat, berdoa seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW:

Doa Shalat Istikharah :
Allaahumma inni astakhiiruka bi’ilmika, wa astaqdiruka biqudratika wa as aluka min fadhlikal azhiim. Fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wata’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyuub.
Allaahumma inkunta ta’lamu anna haadzal amra khairun lii fii diinii wama’aasyii wa ‘aaqibati amrii, ‘aajili amrii wa aajilihi faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baarikliifiihi. Wa inkunta ta’lamu anna haadzal amra syarrun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibatu amrii ‘aajili amrii wa aajilihi fashrif annii washrifni ‘anhu waqdur liyal khairahaytsu kaana tsumma ardhinii bihi, innaka ‘alaa kulli syai-in qadiir.

B.   Berbagai petunjuk yg mungkin datang seusai Shalat Istikharah :
-    Allah memberikan petunjuk melalui mimpi
-    Petunjuk melalui firasat
-    Petunjuk melalui ketetapan Hati
-    Petunjuk dengan menjauhkan orang tersebut, dari yg gak baik untuk dirinya dan mendekatkan dengan apa yg baik untuknya.

III.   SALAT SUNAH DHUHA
Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika matahari sedang naik. Kira-kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam
A. Tata Cara Shalat Dhuha
Pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah membaca surat Asy-Syams Pada rakaat kedua membaca surat Adh-Dhuha Niat shalat dhuha adalah: Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Artinya: ” Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah.”
Doa yang dibaca setelah shalat dhuha:
“Allaahumma innad dhuha dhuhaauka, wal-jamaala jamaaluka, wal-qudrota qudratuka, wal-’ishmata ‘ishmatuka. In kaana rizqii fil-ardhi fa akhrijhu, wa in kaana fissamaa’i fa anzilhu, wa in kaana haraaman fa thahhirhu, bi haqqi dhuhaaika wa jamaalika wa qudratika, ya Allah”.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya masa pagi ini adalah masa pagiMU, keindahan ini adalah keindahanMU, kuasa ini adalah kekuasaanMU, kenyamanan ini adalah kenyamananMU. Seandainya rizki saya tersembunyi di dalam bumi maka keluarkanlah, jika di langit turunkanlah, jika haram bersihkanlah, berkat kesejatian masa pagiMU, keindahanMU, dan kekuasaanMU, ya Allah.”
B. Rahasia dan Keutamaan shalat Dhuha
Hadits Rasulullah saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:
1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:“Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).
2. Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
“Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab; “Ya! Rasul berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)
3. Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat maka  akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (HR. Ath Thabarani)
4. Memeroleh ganjaran di sore hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:
“Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika” (“Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).
5. Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah….(Shahih al-Targhib: 673). Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna” (Shahih al-Jami`: 6346).
6. Ampunan Dosa
“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)



 IV.  SALAT SUNAH HAJAT

Di kesempatan ini saya merasa perlu untuk mensosialisasikan tentang salat hajat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Untuk salat hajat ini diambil dari beberapa sumber. Adapaun arti dari Hajat adalah Niat atau Keperluan atau keinginan. Kiat sebagai manusia pasti kita mempunyai hajat baik hajat duniawi maupun ukhrowi (akherat) dimana Hajat atau niat tersebut tidak bisa diselesaikan dengan kekuatan sendiri dan ada saatnya manusia perlu bantuan atau pertoloangan orang dan Allah SWT agar tercapai hajatnya tersebut. Oleh karena itu disamping kita harus ikhtiar kita juga dianjurkan untuk meminta bantuan dan pertolongan dari tuhan kita, yaitu Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang sebagaimana firman Allah dalam surat Albaqoroh ayat 45 yaitu :
artinya : Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu, (QS. 2:45)

Adapun tata cara sholat hajat ada beberapa macam cara, ada yang dua rekaat dan ada yang dua belas rekaat untuk pembahasan ini kami mengambil keterangan Imam Ghozali antara lain : “ Barang siapa mempunyai suatu hajat atau keperluan, bail soal agama atau soal dunia tat kala ia mendapat kesulitan, hendaklah ia melakukan sholat hajat.”

Wahab Ibnul Ward : yang artinya : “Diantara yang tidak ditolak kembali ialah sembahyang 12 rokaat. Dibaca tiap-tiap rakaat ba'da fatihah, yaitu ayatul kursi, dan qulhu. Maka bila selesai sembahyang sesudah salam lalu sujud sekali sujud, maka didalam sujud ini, lalu membca tasbih 10 kali, sholawat 10 kali dan doa sepuluh kali. kemudian berdo'a memohon sesuatu yang menjadi hajatnya.”
Pada intinya sholat hajad itu dilaksanakan dua rakaat samapi dengan 12 rokaat, dengan tiap-tiap dua rakaat satu salam. Pelaksanaannya sebagai berikut :
1. Jika anda mau melakukan sholat pertama-tama anda berwudhu dengan tertib serta khusuk, kemudian berpakaian rapi dan kita mesti ingat kita mau menghadap Allah Swt.
2. Kemudian setelah anda berdiri dengan tenang, ingat akan kebesaran Tuhan, hilangkan ingatan anda kepada yang lain.
3. Lalu baca niat sebagai berikut : 
Usholli sunnatalha ajati rok'ataini lillahi ta'aala Allahu Akbar
4. baca doa Iftitah :
5. Kemudian Baca Surat Alfatihah :
6. Kemudian membaca Ayat kursi :
7. Kemudia baca Suroh Al Iklas:
8.    Selanjutnya Rukuk dan seterusnya seperti sholat fardu biasa
9.    Pada rokaat yang kedua kita lakukan seperti pada rokaat pertama tadi.
10. Kemudian setelah salam membaca Istighfat 100 kali
11.  Lalu baca Sholawat Nabi yaitu:
Allahumma Sholli Alaa Sayyidinaa Muhammaddin wa' alaa aali sayyidinaa muhammad
12. Kemudian baca do'a sebagai berikut :
“lailaaha illallahul hakimul kariim, subhanallahi rabbil ‘arsyil ‘adhim, alhamdulillahirabbil’alamin, asaluka mujibatirahmatik, wa’azaaima maghfiratik, wal’ishmata minkulli dzambin, walghanimata min kulli birin, wasalamata min kuli itsmin, was aluka ‘ala minal jannah, la tada’lii dzamban illa ghafartah, wala hamman illa farrajtah, wala dainan qadaitahu, wala hajatan min hawaijiddunya wal akhirata illa qdhaitaha ya arhamarrahimin”.
13. Kemudian bersujud sambil membaca tasbih sebanyak 10 kali, lalu membaca sholawat 10 kali kemudian membaca doa sapu jagad sebanyak 10 kali

14. Kemudian berdoalah memohon apa yang dimaksud, sambil bersujud kepada allah dan perbanyaklah membaca:
Laa ilaaha illa anta subhaanka innii kuntu minazh zhoolimin.


      Demikian uraian singkat tata cara sholat Wajib dan Sunah ( Istiharah, Duha dan Hajat ) semoga bermanfaat bagi kita semua, dan semoga hajat kita akan terkabulkan amin amin amin yarobal alamin.
        
          Wallahu a’lam bi ashhowab
         Diolah dari berbagai sumber