Sabtu, 28 Mei 2011

KEUTAMAAN BULAN SYA'BAN

 Hadist tentang keutama’an bulan ini, diantaranya :
عن أبي بكرة ، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : « إن الزمان قد استدار كهيئته يوم خلق الله السموات والأرض ، السنة اثنا عشر شهرا منها أربعة حرم ، ثلاث متواليات : ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ، ورجب شهر مضر الذي بين جمادى وشعبان »
Artinya: ” Dari Abu Bakrah RA, dari Rasulullah SAW bersabda: ” sesungguhnya zaman telah berputar seperti keada’annya di hari dimana Allah SWT menciptakan langit dan bumi , satu tahun ada dua belas bulan , disitu terdapat empat bulan yang di haramkan Allah SWT, tiga bulan berturut-turut: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab adalah bulan mudhar  yang terletak antara Jumadil akhir dan Sya’ban“.

Maksud dari Hadist ini adalah membatalkan apa yang dilakukan oleh orang jahiliyah dengan mengganti sebagian bulan Haram dengan bulan lainnya atau yang disebut dengan Annasi’. Allah SWT berfirman dalam kitab suci Al-Qur’an:

( إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا في كتاب الله يوم خلق السماوات و الأرض منها أربعة حرم ذلك الدين القيم فلا تظلموا فيهن 
أنفسكم ) [التوبة : 36

Artinya: ” Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah SWT , diwaktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat  yang haram, itulah ketetapan agama yang lurus maka janganlah kamu menganiaya diri kamudalam bulan yang empat itu “.QS At-taubah : 36.

Dalam ayat ini Allah SWT telah memberi tahu bahwa sejak bumi dan langit diciptakan dan juga malam dan siang berputar pada porosnya, dan menciptakan apa yang ada di langit seperti matahari, bulan dan bintang, dan menjadikan matahari dan bulan bertasbih pada porosnya, maka terjadilah dari itu petangnya malam hari dan putihnya siang hari, maka dari waktu itulah Allah SWT menjadikan setahun adalah dua belas Bulan sesuai dengan terbitnya bulan.
Setahun menurut syariat islam dihitung sesuai perputaran bulan dan terbitnya, bukan sesuai dengan perputaran matahari seperti yang dilakukan oleh Ahli kitab. Allah menjadikan dari bulan-bulan ini empat yang diharamkan. Tiga diantaranya berurutan yaitu : Dzulhiqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Rajab merupakan salah satu bulan yang diharamkan Allah yang tersendiri.
عن ابن عباس ، في قوله عز وجل : ( إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا في كتاب الله ) إلى قوله : ( منها أربعة حرم ذلك الدين القيم فلا تظلموا فيهن أنفسكم ) قال : لا تظلموا أنفسكم في كلهن ، ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حرما وعظم حرماتهن وجعل الذنب فيهن أعظم ، والعمل الصالح والأجر أعظم .

Dari Ibnu Abbas RA, dalam sabda Allah “Inna ‘Iddata assyuhuuri ‘indAllahi…”Janganlah kalian menganiaya diri sendiri disemua bulan-bulan ini, khususnya di empat bulan yang diharamkan Allah ini, AllahSWT telah menjadikannya haram, dan telah besar kehormatannya, dan menjadikan dosa-dosa di bulan ini lebih besar, dan amalsaleh di bulan ini lebih banyak pahalanya“.

Bulan ini adalah bulan yang sangatlah muliya, Ibadah di bulan ini sangat dianjurkan karena mempunyai pahala yang sangatlah besar. Khususnya berpuasa dan Istighfar di bulan ini juga taubat dari berbagai kehilafan. di malam pertama di bulan ini do’a-do’a terijabahi maka disunahkanlah berdo’a, Rasulullah SAW bersabda:

عن ابن عساكر عن أبي أمامة رضي الله عنه : ((خمس ليال لا ترد فيهن الدعوة : أول ليلة من رجب ، وليلة النصف من الشعبان ، وليلة الجمعة ، وليلة الفطر ، وليلة النحر ))

Artinya: “Ada Lima malam dimana do’a-do’a di situ tidak ditolak: malam pertama di bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, malam jum’at, malam Idul fitri, malam idhul adha“.

Nama-nama Bulan Rajab.
Salah satu dari ciri-ciri bulan Rajab ini adalah, bahwa bulan ini mempunyai nama yang sangat banyak. Sebagian ulama’ berkata bahwa bulan ini mempunyai empat belas nama yaitu: Bulan Allah , Rajab, Rajab mudhar, Munshilul asinnah, Al-Asham, Al-ashab, Munaffis, Muthahhir, Mu’alla, Muqiim, Harim, Muqasyqisy, Mubarri’, Fardun. Sebagian ulama’ menyebutkan bahwa Rajab mempunyai tujuhbelas nama seperti yang diatas ditambah dengan: Rajam, Munshillul Alat, dan
Munzi’ul Asinnah. Bulan Rajab dinamakan bulan Al Asham karena disitu tidak terdengar suara pedang. karena peperangan diharamkan di bulan ini. Baik dizaman Jahiliyah dahulu atau setelah datang masa kenabian
.
عن عائشة ، رضي الله عنها ، قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « إن رجب شهر الله ويدعى الأصم ، وكان أهل الجاهلية إذا دخل رجب يعطلون أسلحتهم ويضعونها ، فكان الناس يأمنون وتأمن السبل ، ولا يخافون بعضهم بعضا حتى ينقضي »
Artinya: Dari Aisyah RA, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: ” Rajab Adalah bulan Allah SW , dan disebut dengan Al-Ashamm, kaum jahiliyah dahulu kala ketika memasuki bulan Rajab memogokkan pedang-pedang mereka dan meletakkannya (meninggalkan peperangan), sehingga orang-orangpun memberi keamanan dan jalan pun tampak aman, dan mereka tidak takut kepada yang lain sampai bulan ini habis“.

Selain itu juga dinamakan “Al-Ashab” karena disitu dituangkan segala Rahmat kepada orang-orang yang bertaubat, mengalir cahaya-cahaya kepada seluruh alam. Dinamakan dengan “Rajam” karena dibulan ini semua syetan diRajam oleh para malaikat agar tidak mengganggu para wali dan orang-orang Shaleh. Rasulullah SAWbersabda :

” رجب شهر الله ، و شعبان شهري ، و رمضان شهر أمتي  ” .

Artinya: “Rajab adalah bulan Allah SWT, dan Sya’ban Adalah bulan ku, sedangkan Ramadhan adalah bulan umatku“.

عن أنس بن مالك ، يقول : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « إن في الجنة نهرا يقال له : رجب ، أشد بياضا من اللبن وأحلى من العسل ، من صام من رجب يوما سقاه الله من ذلك النهر »

Artinya: Anas bin malik mengatakan: “Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya di Surga terdapat sungai yang disebut dengan Rajab, warnanya lebih putih daripada susu, dan lebih manis daripada madu, barang siapa berpuasa sehari  di bulan Rajab maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari sungai itu“.

عن أنس بن مالك ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « خيرة الله من الشهور شهر رجب ، وهو شهر الله عز وجل ، من عظم شهر رجب فقد عظم أمر الله ، ومن عظم أمر الله أدخله جنات النعيم وأوجب له رضوانه الأكبر ، وشعبان شهري فمن عظم شهر شعبان ، فقد عظم أمري ، ومن عظم أمري كنت له فرطا   وذخرا  يوم القيامة ، وشهر رمضان شهر أمتي ، فمن عظم شهر رمضان ، وعظم حرمته ولم ينتهكه وصام نهاره وقام ليله وحفظ جوارحه خرج من رمضان وليس عليه ذنب يطلبه الله به »
Dari Anas bin malik, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda : ” Bulan yang paling dipilih oleh Allah SWT adalah bulan Rajab, dia adalah bulan Allah SWT, barang siapa mengagungkan bulan inimaka telah mengagungkan perkara Allah SWT, dan barang siapa yang mengagungkan perkara Allah SWT maka akan dimasukkan di Surga Na’im, dan diwajibkan untuk diberikan ridho Allah SWT yang paling besar, dan bulan Sya’ban adalah bulan bulanku(bulan Rasulullah), barang siapa mengagungkan bulan ini maka telah menggungkan perkaraku, dan barang siapa mengagungkan perkaraku maka aku adalah sebagai pahala baginya dan juga sebagai simpanan pahala di hari kiyamat nanti, sedangkan bulan Ramadhan adalah bulan umatku, barang siapa yang mengagungkan bulan Ramadhan serta mengagungkan kehormatanya dan tidak menghinanya sehingga berpuasa pada siang harinya serta mendirikan  malamnya, dan menjaga perbuatanya  maka akan keluar dari bulan ini dalam keada’an tanpa membawa dosa yang diminta oleh Allah SWT “.
Para Ulama’ mengatakan : Rajab adalah bulan istighfar, dan Sya’ban adalah bulan shalawat atas Nabi SAW, dan bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an.
Wahab bin Munabbah RA berkata: “Semua sungai yang ada didunia ini mengunjungi Air Zam-zam, untuk memuliyakan bulan ini (yakni bulan Rajab)”.

Doa Bulan Rajab

 اللهم با ركلنا في رجب وشعبن و بلغن رمضان  

“Allaahumma Baarik Lana Fii Rajaba Wa Sya’baana, Wa Ballighna Ramadhaana"

Artinya : "Ya Allah, berilah keberkahan pada kami di dalam bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.”

Rabu, 25 Mei 2011

SAVE OUR PLANET with AKHLAQUL KARIMAH

SAVE OUR PLANET WITH AKHLAQUL KARIMAH*)


Tulisan ini diawali dari memori ketika penulis membaca sebuah mas media di kota mendoan edisi selasa pahing 24 mei 2011 di kolom intermezzo. Disana ada judul berita tentang akan BUGIL-nya salah seorang artis terkenal di bumi nusantara. Ada yang menarik memang tetapi sekaligus membuat penulis bengong jika hal itu benar-benar terjadi ketika di lihat dari sudut etika agama (Islam) dan norma ideal bagi bangsa Indonesia yang kita cintai. Menariknya ternyata di balik judul itu adalah kegiatan sosial untuk mengkampanyekan keselamatan bumi ini agar tidak cepat kiamat (rusak-red) karena dirusak oleh tangan-tangan nakal yang tidak bertanggung jawab terhadap konservasi kenikmatan yang disuguhkan Allah untuk hamba-nya di planet ini.  Aksi sosial ini memang memberikan kontribusi yang positif bagi kelangsungan planet yang ada dijagad raya ini agar tetap lestari. Namun di sisi lain ada yang menjadikan penulis bengong, yang membuat penulis bengong adalah sebuah pertanyaan yang terlahir dari hati nurani penulis “adakah jalan lain aksi sosial penyelamatan planet selain dengan cara diNUDE (telanjang/bugil) kemudian di body painting, difoto dan foto itu dipublikasikan di bumi Nusantara ini?”.
Setidaknya ketika membaca berita itu, penulis masih bersukur karena ternyata foto-foto bugil yang di body painting itu masih belum dipublikasikan karena masih menunggu izin dari pemerintah, dan rencananya akan dipublikasikan bulan Desember nanti sebagai momen memperingati hari HIV/IADS sedunia.
Berawal kebengongan dari pertanyaan penulis di atas, melalui secarik tulisan sederhana ini penulis mencoba memberikan solusi bagaimana save our planet (menyelamatkan planet kita) dari sudat pandang Agama ‘Islam’ dan norma ideal sebagai nilai luhur bangsa Indonesia, tanpa harus merusak pelaku penyelamat planet itu sendiri, yakni menyelamatkan planet yang kita cintai ini tanpa harus mengikis secara pelan namun pasti dan destruktif terhadap software penghuni planet berupa hancurnya moral (demoralisasi) pada saat yang bersamaan.

WARNING BAGI MANUSIA
Semua kerusakan yang terjadi di alam semesta terutama planet kita (bumi) tidaklah terjadi dengan cara yang sporadic, akan tetapi melalui berbagai proses panjang yang tak terlepas dari usaha yang diperbuat oleh manusia sebagai makhluk yang paling bertanggung jawab dalam pemberdayaan alam di jagad raya ini. Terkait dengan kerusakan planet, kita sebenarnya kita telah diberi warning oleh Allah Swt melalui firman_Nya di QS. Ar Rum (30):41, yanng artinya sebagai berikut :
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
            Manusia memang tidak dapat terlepas dari alam, berbekal dari peringatan Allah tersebut sudah semestinya manusia readi memuliakan dan menyelamatkan bumi ini dari kerusakan, dengan cara-cara yang mulia. Prilaku yang ada pada manusia semestinya adalah perilku yang mengedepankan akhlakul karimah terhadap alam. Ini berarti ketika kita akan menguasai alam ini, kita harus dapat menjadi kawan terhadap alam, kita hargai jasa-jasa alam yang telah memberikan kemaslahatan kepada kita. Kita wajib hukumnya untuk dapat memposisikan diri kita sebagai bagian dari alam secara proporsional bukan sebagai penguasa alam yang mutlak. Karena sejatinya penguasa mutlak alam ini adalah Allah Swt, dengan demikian konsekwensi logisnya kitapun harus tunduk dan patuh terhadap peraturan dari sang Maha Absolut Allah Swt. Bukan malah justru lari dari etika dan aturan yang telah Allah berikan kepada kita dalam mengkonservasi alam ini.
            Sudah menjadi kewajiban bagi kita bahwa manusia harus senantiasa mengingat dan mengamalkan terhadap peringatan Allah Swt, bahwa Dia telah menciptakan alam ini dengan seimbang. Namun ketika manusia tidak mau dan mampu menjaga keseimbangan dan berbuat sewenang-wenang, tidak mentaati hukum dan peraturan yang telah Allah Swt berikan, manusia egois dan mementingkan kepuasan diri sendiri, bukan tidak mungkin alam menumpahkan amarah dengan adanya berbagai bencana di planet yang kita huni ini. Firman allah Swt yang artinya :

Yang Telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Allah Swt yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
(QS. Al Mulk (67):3).

                Menjaga alam tidak cukup hanya dengan menggunakan akal dan nafsu belaka, ketika akal dan nafsu manusia telah lepas dari bimbingan Allah Swt dan Rasul-Nya, sudah pasti kekuatan dan kemampuan yang dimiliki oleh manusia tidak akan dapat mensejahterakan, akan tetapi justru akan membawa kesengsaraan bagi kehidupan manusia di jadag raya ini.
            Kita dapat mengambil hikmah dari berbagai peristiwa bencana yang telah melanda ala mini, yang diakibatkan oleh hawa nafsu manusia yang tidak terkontrol dan imbang. Kondisi tanah kita yang pada awalnya memiliki kesuburan, kini tidak lagi subur sehingga tingkat produktivitasnya mengalami penurunan yang drastic. Ratusan ribu hektar bahkan jutaan hektar telah gundul dan hanya dinikmati oleh segelintir orang. Sungguh ini merupakan suatu bencana yang besar dan luar biasa bagi kehidupan bersama ketika kita tidak segera bertaubat dan mengubah perilaku kita sesuai dengan kesimbangan yang telah Allah Swt berikan kepada kita melalui firman-Nya.
            Demikian halnya cuaca yang pada awalnya dapat kita rasakan kesejukannya, udara terasa begitu segar namun sekarang telah berubah menjadi panas dan gersang. Sungai yang dulunya mengalir air yang jernih dan dihiasi dengan ribuan ikan di sana, ternyata sekarang sungai itu menjadi kotor dengan hiasan banyaknya sampah yang tidak lagi bersahabat. Air hujan yang ketika turun memberikan berkah dan kedamaian terhadap makhluk di bumi ini ternyata tak jarang sekarang malah justru menjadi bencana banjir dan ancaman longsor yang sangat mengancam kelangsungan hidup manusia sebagai bagian dari alam ini.

AKHLAK ADALAH KUNCI
Rusaknya Lingkungan hidup yang telah terjadi selama ini adalah akibat perilaku manusia yang sewenang-wenang terhadap alam. Manusia sebagai bagian dari makhluk Allah Swt diberi kewenangan untuk menjadi pemimpin di bumi (kalifah fil ard). Manusia diserahkan alam untuk dikelola dengan baik sebagai wujud dari bentuk ibadah syukur manusia kepada Allah swt Maha Pencipta. Sejak nabi Adam diturunkan ke bumi, Alam yang menghampar luas diberikan kepada manusia sampai turun-temurun sebagai amanah dan kewajiban untuk menjaganya agar tetap lestari. Kisah nabi Nuh yang umatnya diterpa banjir besar pun tetap diamanatkan untuk membawa hewan diangkut di atas kapal agar menjaga habitat fauna dari kepunahan. Sampai bumi tumbuh subur kembali dengan flora yang menambah indah hamparan bumi seperti sebelumnya.
Namun manusia memiliki tabiat sebagai makhluk yang terus melakukan kerusakan di bumi. Sifat manusia yang memandang alam sebagai objek kepuasan, menjadikannya tidak memandang alam sebagai bagian dari ekosystem. Alam yang telah memiliki banyak manfaat terhadap manusia masih dipandang dan diberlakukan dengan cara antroposentrisme. Paham antroposentrisme memandang alam sebagai pemenuh kebutuhan manusia sehingga alam dielsploitasi kekayaannya sebagai pemenuh kebutuhan dan korban ego manusia. Paham ini semakin salah karena manusia tidak memiliki tanggung jawab timbal balik (simbiosis mutualisme) terhadap kelestarian alam. Manusia yang menjadikan alam dengan cara pandang antroposentrisme tidak pernah menyadari bahwa lingkungan alam juga harus dijaga sebagai bentuk wujud kepadulian pewarisan kelestarian alam bagi genarasi manusia selanjutnya.
Kerusakan lingkungan yang dilakukan manusia adalah bentuk paling nyata bahwa manusia tidak pernah jera untuk berbuat sewenang-wenang terhadap alam. Tapi kita sebagai makhluk juga memiliki kewajiban untuk berbuat kebenaran dan mencegah kemungkaran yang dilakukan manusia. Cara hidup manusia yang eksploitatif, destruktif dan konsumtif harus dilawan dengan praksis gerakan lingkungan sebagai upaya penyelamatan alam dari kerusakan yang semakin parah. Watak manusia yang memiliki ambisi menguasai, menjadikan segala cara dilakukan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Akhirnya yang terjadi adalah rusaknya alam yang ditandai dengan hancurnya kondisi air, tanah, udara, flora dan fauna.
Akibat buruk dari kehancuran alam ini, ada dua pemahaman. Pertama, akibat buruk tidak hanya terjadi menimpa terhadap orang yang dzalim saja. Di dunia itu berlaku hokum alam, di mana setiap kebahagiaan maupun kesengsaraan memliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketika seseorang membuang sampah sembarangan di sungai, maka yang terjadi ketika hujan berakibat banjir yang dirasakan oleh semua orang, padahal membuang sampah tersebut dilakukan oleh segelintir orang. Kedua , akibat buruk hanya dirasakan oleh orang yang telah berbuat dzalim saja, yaitu di akhirat. Bagi mereka yang telah berbuat dzalim akan merasakan siksanya dari Allah Swt pada akhirnya nanti karena telah menyengsarakan hidup sesame makhluk Allah Swt di ala mini dan melawan Allah dengan perbuatan yang amoral dan merusak. Sebagaimana dalam firman Allah Swt dalam QS. As Syura (42):22, yang artinya :
Kamu lihat orang-orang yang zalim sangat ketakutan Karena kejahatan- kejahatan yang Telah mereka kerjakan, sedang siksaan menimpa mereka. dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh (berada) di dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka. yang demikian itu adalah karunia yang besar.

Dengan firman ini, Allah Swt mempertegas bahwa setiap perbuatan pasti akan membawa akibat. Ketika perbuatan yang dilakukan merupakan sesuatu kebaikan maka akan membawa kebaikan pula bagi kehidupan. Demikian juga sebaliknya, ketika perbuatan kita membawa bencana maka konsekwensi logisnya kehidupan kitapun akan mengalami kesengsaraan.
Pada prinsipnya setiap manusia mempunyai cita-cita kehidupan yang lebih baik. Akan tetapi karena ulah sekelompok manusia yang tidak bertanggung jawab, terkadang kita ikut merasakan akibat-akibat kesengsaraan yang sebenarnya tidak kita inginkan.
Menyadari akibat-akibat buruk yang ditimbulkan dan akan menimpa kepada kita baik di dunia maupun akhirat, kita wajib untuk memahami tanggung jawab kita terhadap alam yang kita huni ini. Kita berkewajiban untuk menjaga alam agar kelangsungan kehidupan manusia dapat terjamin. Untuk menjamin kelangsungan kehidupan kita agar tetap seimbang dan lestari kata kuncinya adalah pada AKHLAQ MULIA. Dengan memahami akhlaq mulia yang diajarkan oleh agama ‘Islam’ yang kita anut, niscaya kita dapat berbuat sebaik-baiknya terhadap alam dan lingkungan kita.
Wallahu a’lam bisshawaab.

*) diolah dari berbagai sumber

Senin, 23 Mei 2011

Doa Pelepasan Siswa Kelas IX SMP N 1 Kebasen TP. 2010/2011

Doa Perpisahan Kelas IX
Tahun Pelajaran 2010/2011 SMP Negeri 1 Kebasen*)


Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin, hamdasyakiriin, hamdanna ‘imin, hamdayuaafi ni’amahu wayukaafi maziidah, ya robbana lakal hamdu kama yambaghi lijalali wajhikal kariim, wa’adzimika sultonik.
Ya Allah ya Rahmanu ya Rahiim,
Duhai Rob dzat yang Maha Kasih tiada pernah pilih kasih, dzat yang Maha Penyayang untuk hamba-Mu yang Engkau sayang. Pada hari ini Rabu, 1 Juni 2011 kami keluarga besar SMP Negeri 1 Kebasen, berkumpul bersama dalam acara Pelepasan Siswa kelas IX Tahun Pelajaran 2010/2011, dengan tulus kami bersimpuh memohon kepada-Mu..
Ya Allah Ya Qowiyyu ya Kariim
Duhai Rob yang Maha Kuat lagi Mulia..
Anugrahkan kepada kami kekuatan lahir dan batin untuk senantiasa ada pada jalan ridhoMu, kami sadar bahwa tanpa kekuatanMu kami takan sanggup untuk dapat menggapai ilmu yang telah Engkau ajarkan melalui para Nabi_Mu dan orang-orang yang soleh, ya Allah berikanlah kekuatan kepada kami untuk tetap dapat meraih ilmu tanpa tiada henti, sebagai bekal hidup dan kehidupan kami dalam rangka menuju kehidupan yang mulia secara hakiki.

Radhiitu billaahi rabba; wabil islaamidiina wabi Muhammadin Nabiy yaw warasuula; rab bi zidnii ‘ilma, war zuq nii fah ma.
 “Aku telah rela Allah Tuhanku, islam agamaku dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT Wahai Tuhan Allah, tambahkanlah ilmuku, dan anugrahillah kepadaku, faham terhadap ilmu itu.”

Allahuma arinil haqqa haqqa war zuq nit tibaa ‘ah (ittiba ‘ah) wa arinil baa thila baathila war zuq naj tinaa bah;.
“Ya Allah, perlihatkanalah kepadaku, kebenaran itu sebagai suatu hal yang benar, dan anugrahillah rizqi kepadaku kekuatan untuk mengikuti kebenaran itu. Dan perlihatkanlah kepadaku kesalahan itu sebagai suatu hal yang salah dan anugrahillah rizqi kepadaku, kekuatan untuk menjahui kesalahan itu. Sebagai puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

Ya Allah ya ‘Azizu, ya Ghoffaru, ya Mujiibuddu’a..
Ya Allah yang Maha Bijaksana, Maha Pengampun dan Maha penerima Doa hamba_Mu…
Anugrahkan kepada kami keberkahan hidup, limpahan rahmat dan hidayah untuk memajukan pendidikan di  SMP Negeri 1 Kebasen, berilah kemudahan dan kelancaran dalam meningkatkan prestasi peserta didik, guru dan karyawan serta prestasi sekolah baik ditingkat kabupaten, propinsi maupun nasional. Berikanlah kami kesejahteraan dan kebahagiaan fiddunia wal akhirat, jadikanlah kami orang-orang cerdas dan pintar, ampunilah dosa dan kesalahan pemimpin kami, guru-guru kami, bapak ibu kami dan kesalahan kami. Bimbinglah kami dengan petunjukmu dan luruskan kami ke jalan yang benar.
Ya Allah perkenankanlah doa dan permohonan kami…
Robana Atina Fidunya hasanah, wafil akhiroti hasanah waqina ‘adzabanar, washolallhu ‘ala sayyidina muhammadin wa’ala alihi woshohbihi ajma’in, walhamdulillahirobbil’alamin.
Wassalamu’alaikum wr.wb..

Rabu, 18 Mei 2011

Resep Bahagia

RESEP BAHAGIA*)


1.    Melepas tekanan,
Lelah tidaknya Anda tergantung pada persepsi Anda. Apabila Anda tidak membersihkan pikiran, maka pikiran akan penuh debu. Setiap hari Anda akan menemui banyak kegiatan, sebagian bahagia, sebagian lagi tidak. Semua peristiwa ini akan menetap di pikiran, melebur dan mengacaukan pikiran. Bila Anda menyimpan kenangan yang menyakitkan, Anda akan merasa sangat tertekan. Oleh karenanya, bersihkan pikiran Anda, biarkan hal-hal itu berlalu, singkirkan kenangan pahit, maka Anda akan memiliki banyak ruang untuk kebahagiaan. Ketidakbahagiaan merupakan akar penderitaan Anda.

2.    Melepas kekhawatiran,
Kebahagiaan sebenarnya cukup sederhana. Melatih tersenyum, bukan secara mekanis memasang ekspresi pada wajah Anda, tetapi berusaha keras untuk mengubah apa yang Anda rasakan di dalam. Belajar untuk menerima kenyataan dengan tenang; belajar bagaimana mengatakan kepada diri sendiri, “Saya akan mengikuti sifat alam.”Belajar bagaimana menghadapi krisis dengan jujur, memandang hidup dengan positif, melihat sisi terang dari segala sesuatu. Dengan demikian, secercah cahaya akan masuk ke dalam hati Anda dan menghalau kegelapan. Kebahagiaan itu sebenarnya sederhana. Hanya membiarkan diri Anda merasa bahagia.

3.    Melepas pikiran ruwet,
Hilangkan hal itu dari kamus Anda. Tidak semua orang bisa menjadi contoh teladan yang dikagumi semua orang, namun semua orang dapat memiliki pikiran yang besar. Pikiran yang besar dapat meredam rasa sakit dan kesedihan seseorang; dapat mengompensasi kekurangan Anda; memungkinkan Anda untuk melanjutkan perjalanan hidup tanpa rasa takut dan membantu menyadari bahwa pikiran Anda sendiri dapat melampaui gedung pencakar langit dan gunung tertinggi! Percaya pada diri sendiri, temukan relung sendiri dan Anda juga dapat memiliki kehidupan yang berharga.

4.    Melepas rasa malas,
Kerja keras dapat mengubah hidup seseorang. Jangan gelap mata, iri pada orang lain. Jika Anda dapat mencoba keras dan gigih, Anda juga bisa memilikinya. Karena ketika Anda berlatih hingga sempurna, itu adalah sebuah ketrampilan. Hanya untuk mengingatkan: memperbaiki diri sendiri, bahagia, sehat, dan bersikap baik, akan memungkinkan Anda untuk memiliki kehidupan yang indah.

5.    Melepas sikap buruk,
Jika ingin berhasil, berusahalah untuk menjadi yang terbaik. Ganti sikap negatif Anda dengan positif. Ganti keacuhan dengan martabat, kemunafikan dengan ketulusan; pikiran sempit dengan toleransi, depresi dengan kebahagiaan, kemalasan dengan ketekunan, kerentanan dengan ketangguhan… selama Anda mau, Anda akan menjadi yang terbaik sepanjang hidup Anda. Tidak ada yang bisa mempengaruhi hasil perjuangan Anda. Anda adalah satu-satunya yang bertanggung jawab. Meskipun tidak semua mimpi dapat menjadi kenyataan, mimpi indah dapat membawa keindahan pada hidup seseorang.

6.    Melepas keluhan,  
Lebih baik bekerja keras daripada mengeluh. Semua kegagalan adalah dasar untuk sukses. Mengeluh dan menyerah adalah halangan yang mencegah datangnya keberhasilan. Menerima kegagalan dengan tenang adalah cara cerdas. Mengeluh tidak dapat mengubah kenyataan, hanya kerja keras yang bisa membawa kembali harapan. Emas murni selalu ada saatnya bersinar. Banyak mukjizat dalam kehidupan dibuat oleh orang yang lahir dalam lingkungan yang tidak menyenangkan. Jangan khawatir pada hidup, dan jangan berpikir bahwa kehidupan memperlakukan Anda secara tidak adil.Pada kenyataannya, Anda diberikan porsi hidup yang sama dengan orang lain.

7.    Melepas keraguan,
Mengambil tindakan cepat. Setelah Anda memutuskan sesuatu, jangan ragu. Majulah ke tujuan Anda dan jangan menoleh ke belakang. Kesempatan muncul sekejab dan hanya kecepatan dan ketegasan yang dapat menangkapnya. Mengambil tindakan cepat merupakan salah satu karakteristik orang sukses. Bila Anda tahu bahwa ide Anda baik, bertindaklah secepat Anda bisa, jika Anda melihat peluang yang baik, tangkaplah. Dengan demikian, Anda dijamin akan sukses. Beberapa orang harus Anda lupakan. Beberapa kejadian baik untuk mengintrospeksi diri Anda. Beberapa hal harus diurus. Beberapa hal tidak bisa menunggu, dan sekali keraguan timbul akan mengakibatkan penyesalan dalam hidup Anda. Hanya jika Anda dapat membiarkan hal-hal tersebut pergi ketika Anda harus melepasnya. Anda dapat memperoleh kebahagiaan yang benar-benar milik Anda dalam hidup ini.

8.    Melepas prasangka,
Ketika pikiran Anda luas, langit dan bumi akan menunjukkan ruang.
Toleransi adalah kebaikan. Bila Anda menolerir orang lain, Anda benar-benar membuat ruang bagi jiwa Anda. Hanya dalam dunia yang penuh toleransi, manusia dapat memainkan lagu kehidupan yang harmonis.
Jika tidak menginginkan prasangka, kita harus menciptakan masyarakat yang toleransi. Jika kita ingin menghilangkan prasangka, pertama-tama kita harus menyingkirkan pikiran sempit. Hanya dengan menyingkirkan prasangka jauh-jauh, seseorang dapat memiliki keharmonisan dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat. Bukan hanya kita yang menginginkan kebahagiaan, tetapi juga teman dan saudara kita, dan bahkan orang asing. Kita ingin mereka semua merasakan kebahagiaan kita.Sukacita berbagi kegembiraan melampaui sukacita dalam memiliki.

*) diolah dari berbagai sumber