KUNCI SUKSES KEHIDUPAN
WANITA[1]
Wanita
merupakan tonggak keberhasilan kehidupan sebuah bangsa, wanita juga sebagai
pintu gerbang utama bagi anak-anaknya untuk memperoleh pendidikan sebelum
memasuki sekolah formal. Wanita pada dasarnya memiliki kedudukan yang mulia
menurut al Qur’an dan Hadits maupun dalam pandangan Negara. Dengan demikian
untuk memperoleh kehidupan yang layak dapat dikatakan setara kedudukan
derajatnya dengan kaum pria. Meskipun tetap saja ada kodrat-kodrat wanita yang
tentu tidak dapat disamakan dengan kaum pria. Dapat dikatakan bahwa sebuah
negara akan menjadi maju dan berkembang pesat ketika memiliki wanita-wanita
yang baik dan cerdas secara intelektual, emosional dan spiritualnya.
Wanita di era
global sekarang ini tentu berbeda dengan masa lalu, kedudukan wanita sangat
dipinggirkan. Dalam kontek kehidupan sekarang wanita memiliki kedudukan yang
setara dengan pria, hal ini menjadikan wanita sekarang dihargai, dilindungi dan
dihormati, namun wanita juga tidak bisa melupakan kodrat-kodratnya sebagai
wanita seperti melahirkan, menyusui, membimbing untuk anak-anaknya dan melayani
suaminya.
Islam sebagai
agama rahmatan lil ‘alamin telah memberikan pencerahan terhadap
keberadaan kaum wanita, termasuk bagaimana wanita di era globalisasi yang
semakin banyak tantangan yang harus dihadapi wanita era sekarang. Pada
prinsipnya wanita akan tetap pada posisi yang mulia ketika mereka dapat menjaga
dirinya dengan berpegang teguh kepada prinsip-prinsip sesuai dengan Ajaran Islam.
Setidaknya apa
yang pernah disampaikan oleh Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah dalam kitab Majmu Fatawa juz
11 halaman 422-423 dapat menjadi pegangan tentang langkah-langkah wanita agar
dapat menjaga keberadaannya tetap pada derajat kemuliaan, yaitu:
1. Bertakwa;
2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya,
Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul- Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang
baik maupun yang buruk;
3. Bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali
Allah Swt, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan
shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang
mampu;
4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat
Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat
dirinya;
5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal
kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah,
mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala
takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan
kepadanya;
6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya,
berzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa
kepada Allah semata;
7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga
dan masyarakat;
8. Berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin,
dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki;
9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang
memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan
memaafkan orang yang mendhaliminya;
10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit,
menahan amarah dan memaafkan manusia;
11. Adil dalam
segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk;
12. Menjaga
lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang
lain (ghibah);
13. Menepati
janji dan amanah yang diberikan kepadanya;
14. Berbakti
kepada kedua orang tua;
15. Menyambung
silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.
Demikian uraian
singkat mengenai Kunci Sukses Kehidupan
Wanita, sebagai kesimpulan akhir yang dapat penulis
ambil adalah bahwa wanita, sebagaimana saudara-saudara sekandung
kaum lelaki, memiliki kedudukan serta hak yang
hampir dapat dikatakan sama dan untuk menjaga
derajat kemuliaaan sebagai wanita harus dapat menjaga Iman, Islam dan
Ikhsannya sampai kapanpun dan dalam kondisi apapun sebagai wujud ketaqwaan
dalam menghadapi berbagai persoalan di zaman yang serba global sekarang ini. Meskipun ada yang membedakan, maka
hal tersebut tidak lain hanya akibat fungsi dan tugas-tugas utama yang
dibebankan Allah Swt kepada masing-masing jenis kelamin,
sehingga perbedaan yang ada tidak mengakibatkan yang satu merasa memiliki
kelebihan atas yang lain. Allah Swt
berfirman:
wur (#öq¨YyJtGs? $tB @Òsù ª!$# ¾ÏmÎ/ öNä3Ò÷èt/ 4n?tã <Ù÷èt/ 4 ÉA%y`Ìh=Ïj9 Ò=ÅÁtR $£JÏiB (#qç6|¡oKò2$# ( Ïä!$|¡ÏiY=Ï9ur Ò=ÅÁtR $®ÿÊeE tû÷ù|¡tGø.$# 4 (#qè=t«óur ©!$# `ÏB ÿ¾Ï&Î#ôÒsù 3 ¨bÎ) ©!$# c%2 Èe@ä3Î/ >äó_x« $VJÎ=tã ÇÌËÈ
Artinya: Dan janganlah
kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih
banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian
dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian
dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari
karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS an-Nisa`:32).
[1] Oleh Dudiyono, S.Ag., diolah dari berbagai sumber dan dapat diakses di
http://dudimawon.blogspot.com//