Pendidikan sebagai investasi besar masa depan memiliki peran yang begitu urgen dan besar dalam mencetak generasi penerus bangsa yang mampu menyesuaikan diri dan mengembangkan dirinya dalam setiap situasi sehingga tercipta kedewasaan individu yang matang dan tetap memegang jati diri. Untuk menciptakan output peserta didik yang berkualitas sebagai aset masa depan bangsa memiliki tantangan yang begitu besar terlebih dalam era global dimana gaya hidup masyarakat terkesan lebih kepada gaya hidup yang serba diukur dengan standard rasional dan materiall. pendidikan disana terdapat Merealisasikan generasi bangsa akan sangat strategis ketika dibentuk melalui dunia pendidikan, dengan pendidikan terjadi transfer of knowledge sekaligus transfer of attitude terhadap peserta didik yang sudah dikemas sesuai dengan kurikulu tingkat satuan pendidikan di sekolah/madrasah.
Ketika ada fenomena negatif yang muncul di tengah kehidupan masyarakat seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, pencurian, pembunuhan, konflik antar kampung dan golongan serta maraknya pelaku korupsi yang seolah-olah dilakukan secara bareng-bareng dan lain-lain penyakit masyarakat yang ternyata semua itu tidak pernah sepi dari pemberitaan di media. Pelaku penyimpangan-penyimpangan sosial yang menjadi fenomena yang marak terjadi kebanyakan mereka pernah "mencicipi" duduk di bangku pendidikan. ketika ada pertanyaan salah siapakah semua fenomena itu bisa terjadi? ketika ada yang bertanya pendidikankah? tentu ketika ada yang berasumsi demikian itu terlalu dini dalam menyimpulkan. Ketika ada fenomena negatif yang terjadi, itu tentu menjadi tanggungjawab bersama semua stake holder yang ada di seantero negeri ini, termasuk tentu di dalamnya adalah dunia pendidikan.
Sebagaimana disebutkan di dalam UU RI No 2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa "Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara". Tujuan pendidikan di negeri yang kita cintai sangat mulia karena ia dengan tulus akan membentuk manusia yang dapat mengembangkan dirinya sesuai dengan spirit keagamaan sehingga memiliki akhlaq mulia serta memiliki ketrmpilan untuk dapat berinteraksi ditengah masyarakat, ini berarti tujuan mendidikan dapat dikatakan agar manusia dapat memperoleh kebahagian lahir batin duniawi dan ukhrowi.
Tentunya bangsa ini sudah begitu banyak konsep dan teori pembelajaran yang dibuat oleh para pakar pendidikan untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang diharapkan. tanpa mengurangi rasa hormat kepada siapapun mungkin ini tidak salah jika melalui tulisan sederhana ini penulis mencoba memberikan pandangan tentang "Pendidikan Humanis yang Profetik". Penulis berasumsi bahwa selama ini jarang ditemui konsep-konsep pendidikan yang berkiblat kepada persoalan pendidikan humanis yang profetik. Barangkali melalui tulisan yang sederhana ini akan dapat memberikan kontribusi manfaat dan gerbang pemikiran tantang begitu urgennya pola pendidikan humanis tetapi yang profetik. yang insya Allah akan penulis sampaikan pada posting yang selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar